Alasan Memilih Market Place





Seperti yang saya bahas di blog yang sebelum-sebelumnya bahwa saya sangaaattt menyukai berbelanja online. Kalau kata temen saya, saya ini bancinya online shop hahaha. Pertanyaannya, apa pernah saya kecewa saat berbelanja online? Yes, tentu pernah. Terus kalau sudah kecewa apa saya kapok berbelanja online? Jawabannya “Enggak” hahaa. Oh iya so far saya paling suka berbelanja di market place seperti shopee, tokopedia, lazada, blanja.com, dan sebagainya.

Berbelanja online bagi sebagian orang seperti membeli kucing dalam karung, untung-untungan. Ya kalau pas lagi hoki dapat barangnya sesuai ekspektasi, tapi kalau lagi kurang mujur ya dapat barang ya-gitu-deh hehee. Sebelum saya beberkan alasan kenapa lebih memilih market place, saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya berbelanja di Instagram. Ya, saya sadar kalau hal ini merupakan kesalahan saya karena 2 kali berbelanja saya seperti coba-coba padahal saya tahu kalau mau maksimal hasilnya mending datang langsung, tapi ya namanya saya anaknya mageran maka saya ambil jalan pintas huhuu.

Belanja pertama di IG waktu itu saya pesan cincin couple untuk acara lamaran, jadi sistemnya pre order gitu. Sistemnya gak ribet-ribet banget karena si Online Shop (OS) sudah uploud contoh cincinnya jadi kita tinggal screenshots terus kirim ke admin OSnya. Setelah DP masuk orderan kita akan di proses lebih kurang 14 hari kerja atau tergantung urgently kita tinggal request. Nanti pelunasannya kalau barang sudah ready dengan bukti nomor resi. Jadilah saya PO cincin sepasang tanpa banyak tanya soal ukuran si cincin. Jreeengjengjeng... Hari yang dinanti telah tiba dan datanglah si cincin impian. Tapi betapa hancurnya hatiku melihat yang di impikan ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi saya hahahaa cincinya terlalu besar bentuknya padahal saya maunya yang imut-imut gitu. Untung harganya gak mahal-mahal amat, kalau enggak bisa bakar diri saya huhuu. Ya udah deh, saat itu langsung janji dalam hati gak mau belanja di IG lagi. Tapiii...

Saya kembali tergoda dengan iklan salah satu OS di IG, jadi OS ini terima jahit baju. Sebenarnya sih ini gak sepenuhnya salah si OS tapi salah saya juga. Lagi-lagi karena saya anaknya mageran, jadi pas liat ada tukang jahit online dengan harga murah langsung tergiur tanpa mikir panjang hahaa. Apalagi sistemnya gak ribet, tinggal kirimin mereka contoh model bajunya dengan ukuran yang kita mau atau screenshoots foto baju yang ada di IG mereka. Akhirnya saya memilih screenshoot contoh baju dari IG mereka langsung hanya meminta di modifikasi sedikit dengan memberi resleting bagian depannya biar gampang menyusui Alta. Tanpa banyak tanya, saya langsung transfer biar segera di proses. And again jrengjrengjennnngggg orderan saya telah tiba dan lagi-lagi betapa hancurnya hati saya ketika melihat baju yang saya impikan sangat jauh dari ekspektasi! Huhuuu. Sepertinya keahlianku bukan berbelanja di IG.

OKE FIX, SAYA KAPOK BERBELANJA DI IG! 

Akhirnya sejak saat itu saya gak pernah belanja di IG lagi, padahal ngiler mah teteup liat postingan onlineshop huhuu. Saya memutuskan untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu berbelanja melalui market place hehee. Kenapa? Karena :




1. Berbelanja di market place itu lebih aman, uang kita terjamin. Karena di market place, uang pembeli tidak langsung di transfer ke penjual melainkan ditampung terlebih dahulu oleh si penyedia market place (contoh shopee, tokopedia, lazada, dll). Jika pembeli sudah mengklik konfirmasi penerimaan barang, baru uangnya akan masuk ke saldo si penjual. Namun jika ternyata pembeli tidak puas dan ingin komplain, maka uang pembelian tersebut akan di hold sampai masalahnya terselesaikan. So, no tipu-tipu dan kepuasan pembeli lebih terjamin.




2. Pembeli bisa melihat rating real penjual di market place. Semakin banyak bintang 5 nya berarti penjual tersebut cukup memuaskan bagi para pembeli sebelumnya apalagi jika si pembeli berbaik hati meninggalkan komentar positifnya. Bahkan dibeberapa market place rating tidak hanya soal seberapa puas pembeli menerima barang, tapi ada juga rating kepuasaan pembeli atas respon si penjual, seberapa puas pembeli atas kecepatan balasan chat penjual. Berbeda seperti OS IG yang bisa saja membuat chat atau testimoni palsu lalu di aploud tanpa pembeli tahu kebenarannya (tentunya ini tidak berlaku untuk semua OS IG ya, karena ada beberapa OS IG yang jujur soal testimoni pelanggan).




3. Berbelanja di market place kita bisa langsung membandingkan harga hanya dengan memasukkan keyword di menu search, misal keyword “tas” maka akan muncul beragam pilihan tas dengan beragam harga dari seller yang berbeda-beda.




4. Di market place, pembeli bisa langsung menfilter harga bisa dari yang termurah sampai ke termahal atau sebaliknya. Selain itu bisa juga di filter berdasarkan wilayah, kepopuleran, rating seller, free ongkir, dan lain-lain.


Itulah beberapa kelebihan market place versi saya. Tentunya setiap orang punya penilaian dan pendapatnya masing-masing. Oh iya selain sering berbelanja di market place lokal, saya juga pernah berbelanja di market place Internasional seperti Aliexpress (Alibaba). Dari pengalaman saya, barang-barang yang di jual di Aliexpress jauh lebih murah dibandingkan dengan yang dijual di market place lokal. Bisa hemat sampai dengan 50% lebih dengan catatan pilihlah item yang bisa free shipping dan jangan berharap orderan akan segera sampai karena Aliexpress punya ketentuan sendiri soal estimasi pengiriman barang yaitu 60 hari (dari pengalaman saya barang diterima 2-4 minggu). Nanti kapan-kapan saya pengen review soal Aliexpress, tunggu ya! Hehee. Jangan tanya soal pengalaman saya berbelanja via facebook atau media social lain ya, soalnya saya memang belum pernah mencobanya kecuali IG dan seperti yang saya bilang itupun hanya 2 kali dengan hasil tidak memuaskan.

Mau tahu tips saya berbelanja online khususnya di market place? Ada di next blog ya!


Salam sayang dari Alta dan Ibun 💕

Comments

Popular posts from this blog

Tukang Service "Seekmi" (Review)

Resep Roti Sobek Isi Coklat dan Keju

Eyelash Extension Jakarta